Criminological Analysis of Sexual Violence against Children in Mamasa

Jhon Franklin Pasande; Sunardi Purwanda; Muhammad Sabir; Bakhtiar Tijjang; Kairuddin Kairuddin

doi:10.55173/yurisdiksi.v21i1.296

Authors

Jhon Franklin Pasande Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada, Indonesia
Sunardi Purwanda Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-6568-0938
Muhammad Sabir Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada, Indonesia
Bakhtiar Tijjang Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada, Indonesia
Kairuddin Kairuddin Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55173/yurisdiksi.v21i1.296

Keywords:

Criminal, Sexual, Violence, Children, Mamasa

Abstract

This study aims to observe and pay attention to the applicable legal norms in relation to the facts regarding the application of criminal penalties for perpetrators of child sexual intercourse in Mamasa, This study uses a sociological or empirical approach in Mamasa Regency. Types and sources of legal materials use primary and secondary legal materials, The factors causing the crime of sexual intercourse with children in Mamasa are low levels of education, the economy in this case poverty and environmental factors that can have major influences on a person's treatment. To prevent sexual intercourse with children, preventive efforts are needed such as preemptive, namely prevention so that the crime does not occur, then preventive efforts, namely action taken by authorized officers in accordance with laws and regulations, and repressive efforts, namely efforts to return perpetrators of crimes to further return perpetrators who have served their sentences to be able to return to community life.

References

Adinata, Muhammad Umar, & Indah Satria. (2023). Pertimbangan Hakim Dalam Menerapkan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Memaksa Anak Untuk Melakukan Perbuatan Cabul (Studi Putusan Nomor: 150/Pid. Sus/2021/PN Gdt). 5(1), 1–9.

Dewi, AA Risma Purnama, I. Nyoman Sujana, & I. Nyoman Gede Sugiartha. (2019). Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak Di Bawah Umur. 1(1), 11–15.

Febriyanti, Trias, & Romi Mesra. (2024). Perubahan Kehidupan Sosial Sebagai Dampak Dari Penggunaan Media Sosial di Masyarakat Indonesia. 1(2), 38–50.

Fitriani, & Rini. (2016). Peranan penyelenggara perlindungan anak dalam melindungi dan memenuhi hak-hak anak. 11(2), 250–358.

HASFANI, & TEGAR INDRA. (2024). TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor 614/Pid. Sus/2022/PN Smg).

Ilham, Muhammad, & Abdul Rahman. (2024). Praktik Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum. 1–182.

Jayuska, Rizki, & Andika Wijaya. (2020). Pembaharuan Pemberantasan Politik Uang dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah. 3(2), 164–182.

Labibah, Kaila Nindia, & Yusuf Saefudin. (2025). Tinjauan Kriminologi dan Viktimologi terhadap Kejahatan Pembegalan oleh Anak di Kota Semarang. 2(2), 1152–1157.

Miqat, N., Patila, M. , Kunu, B. D. , Mardin, N. , & Purwanda, S. (2023). Perkawinan di Desa Kabalutan Kabupaten Tojo Una-Una Perspektif Hukum Perkawinan Indonesia. 6(2), 193–204.

Mu’alifin, Darin Arif, & Dwianto Jati Sumirat. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Anak di Bawah Umur yang Menjadi Korban Tindak Pidana Pencabulan. 8(1), 9–13.

Musaddiq, & Nur Wahid. (2019). TINJAUAN KRIMONOLOGI EKSPLOITASI SEKSUAL PADA ANAK. 13(2), 305–330.

Raihan Saputra. (2023). Analisis Tingkat Pendidikan, Kemiskinan dan Pengangguran Terhadap Kriminalitas di Bekasi. 3(4), 159–163.

Sari, Amanda Mauliya, Ruslan Renggong, & Abdul Haris Hamid. (2023). Analisis Penerapan Ketentuan Pidana Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Di Kepolisian Resort Gowa. 5(2), 308–316.

Soraya, Anugra, Sunardi Purwanda, & Muhammad Taufik. (2023). Perbandingan Pengaturan Hukum Dalam KUHP Lama dan Baru bagi Anak yang menjadi Korban Perdagangan Orang. 24(2), 250–257.

Sugiarti, & Yayuk. (2014). Kemiskinan sebagai salah satu penyebab timbulnya tindak kejahatan. 1(1), 37186–37186.

Sugiarto, & Totok. (2019). Pengaruh Lingkungan, Media Massa dan Masyarakat sebagai Penyebab Anak-Anak Melakukan Tindakan Kriminal. 7(2), 45–63.

Sunardi Purwanda. (2024a). Legal Impact of the Division of Mandatory Government Affairs to the Society. 5(2), 135–150.

Sunardi Purwanda. (2024b). Testing the Omnibus Law Concept in Legal Theory: Evaluating its Effectiveness as a Tool for Social Engineering. 5(1), 11–22.

Syafrizal, S., Fikri Aulia Akmal, & Sunardi Purwanda. (2024). Human Rights Review on Age Limitation of Candidates for Regional Heads. 6(1), 21–27.

Syarnubi. (2019). Guru yang bermoral dalam konteks sosial, budaya, ekonomi, hukum dan agama (Kajian terhadap UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen). 1(1), 21–40.

Sylvester, & Koloay. (2014). KEWAJIBAN MELAKSANAKAN PENDEKATAN KEADILAN RESTORATIF TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA DITINJAU DARI ASPEK HAK ASASI MANUSIA. 2(1), 77–86.

Wahyuningati, & Edi. (2022). HAK ANAK TERLANTAR MENURUT UNDANG-UNDANG NOMER 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (STUDI KASUS ANAK TERLANTAR DI SURABAYA).

Wahyuningsih, Ragil, & Safik Faozi. (2021). TINJAUAN KRIMINOLOGI TENTANG SEBAB-SEBAB ORANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCABULAN (Studi Putusan PN Demak No. 115/Pid. Sus/Dmk 10 Agustus 2016). 20(1), 28–39.

Yudha, & Musfala. (2025). PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENGGUNAAN DEEPFAKE DALAM KEJAHATAN PORNOGRAFI. Indonesian Journal of Sharia and Law , 2(1), 24–37.